Selasa, 05 Juni 2012
Aku Yakin Rizkiku Tidak
Mungkin
Dimakan Orang Lain,
Karena Itu Tenanglah Hatiku
Aku Yakin Amalku
Tidak Akan
Dikerjakan Orang Lain,
Karena Itu Aku
Menyibukkan
Diriku Dengannya
Aku Yakin Dia Selalu
melihatku
Karena Itu Aku Merasa Malu
Untuk Mendurhakai
Aku Yakin Kematian Selalu
Mengejarku,
Karena itu Aku Selalu
Menyiapkan Perbekalannya
( Hasan Basri )
I S L A M
Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, meminta ampunan kepada-Nya, dan kita berlindung kepada Allah dari keburukan hawa nafsu kita dan dari kejelekan amal-amal kita. Barangsiapa yang diberikan petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan, maka tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Amma ba’du.
Ketahuilah, wahai saudaraku… sesungguhnya Islam ini merupakan agama seluruh rasul dari sejak rasul yang pertama Nuh ‘alaihis salam hingga yang terakhir yaitu Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam. Setiap nabi dan rasul datang untuk mendakwahkan kepada agama Islam dengan makna; kepasrahan dan ketundukan kepada Allah dengan menjalani ketaatan dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas serta membebaskan diri dari kesyirikan. Tidak ada dakwah rasul dan nabi yang menyelisihi dalam perkara pokok yang agung ini. Inilah agama Islam, agama yang mengajarkan ilmu, amal, dakwah, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan di atasnya (lihat Thariq al-Wushul ila Idhah ats-Tsalatsah al-Ushul, Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah, hal. 149)
Kebenaran Islam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama, maka tidak akan diterima darinya, dan kelak di akherat dia pasti termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali Imran: 85)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang beragama kepada Allah dengan selain agama Islam yang telah diridhai Allah untuk hamba-hamba-Nya maka amalannya tertolak, tidak diterima. Karena agama Islam itu mengandung kepasrahan kepada Allah dalam bentuk keikhlasan -beribadah- dan ketundukan kepada rasul-rasul-Nya. Apabila seorang hamba tidak menghadap -Allah- dengan membawanya maka dia tidak datang dengan membawa sebab keselamatan dari azab Allah dan tidak membawa sesuatu yang akan dapat membuatnya berhasil menuai pahala-Nya, sedangkan semua agama selainnya adalah batil.” (Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 137)
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya agama -yang benar- di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19).
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ini merupakan kabar dari Allah ta’ala bahwasanya tidak ada agama di sisi-Nya yang diterima oleh-Nya selain Islam; yaitu mengikuti para rasul dalam ajaran-ajaran yang mereka bawa dari Allah pada setiap masa sampai akhirnya ditutup dengan diutusnya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang dengan itu tertutuplah semua jalan kepada-Nya kecuali dari arah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka barangsiapa yang berjumpa dengan Allah setelah diutusnya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan memeluk agama selain syari’atnya maka tidak diterima…” (Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [2/19])
Islam Untuk Segenap Manusia
Oleh sebab itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan Allah untuk menyeru ahli kitab dan orang-orang musyrik untuk masuk ke dalam agama Islam setelah diutusnya beliau. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberikan al-Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan kaum yang ummi/buta huruf (yaitu orang-orang musyrik); ‘Apakah kalian mau masuk Islam?’. Apabila mereka masuk Islam, sungguh mereka mendapatkan petunjuk, dan apabila mereka justru berpaling, maka sesungguhnya kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Allah Maha melihat semua hamba.” (QS. Ali Imran: 20)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ayat ini dan juga ayat-ayat lain yang serupa merupakan penunjukan yang sangat tegas mengenai keumuman pengutusan beliau -semoga salawat dan keselamatan tercurah kepadanya- kepada semua manusia sebagaimana hal itu telah diketahui sebagai bagian dari agama secara pasti, sebagaimana yang ditunjukkan oleh dalil al-Kitab maupun as-Sunnah dalam banyak ayat dan hadits.” (Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [2/20])
Diantara ayat yang menunjukkan hal itu, firman Allah ta’ala (yang artinya), “Katakanlah (Muhammad); Wahai umat manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semuanya.” (QS. al-A’raaf: 158). Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya),“Maha berkah Allah yang telah menurunkan al-Furqan (al-Qur’an) kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan bagi seluruh manusia.” (QS. al-Furqan: 1).
Dalil dari hadits, diantaranya adalah sebagaimana yang disebutkan oleh Abu Hurairahradhiyallahu’anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Demi Tuhan yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidaklah seorangpun di kalangan umat ini yang mendengar kenabianku, baik dia beragama Yahudi ataupun Nasrani, lalu dia meninggal dalam keadaan tidak beriman dengan ajaran yang aku bawa melainkan dia pasti termasuk penghuni neraka.” (HR. Muslim [153]). Imam an-Nawawi rahimahullahberkata, “Di dalam hadits ini terdapat kandungan hukum bahwasanya semua agama telah dihapuskan pemberlakuannya dengan adanya risalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (al-Minhaj [2/245]). Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “…Dahulu para nabi itu diutus khusus kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada segenap umat manusia.” (HR. Bukhari [335] dan Muslim [521], ini lafal Bukhari).
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, beliau mengatakan: Suatu saat ketika kami sedang duduk-duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di masjid, kemudian ada seorang lelaki yang datang dengan mengendarai seekor onta, lantas dia berhentikan ontanya itu di masjid lalu mengikatnya. Kemudian dia berkata, “Manakah di antara kalian yang bernama Muhammad?”. Ketika itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bersandar di antara mereka. Maka kami katakan, “Ini orangnya, lelaki yang berkulit putih dan sedang bersandar.” Lalu lelaki itu pun berkata kepada beliau, “Wahai Ibnu Abdil Muthallib?”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Ya, kusambut keinginanmu.” Lelaki itu pun berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Aku akan bertanya kepadamu yang mungkin terlalu mengusik dirimu dalam menjawab pertanyaan itu. Maka janganlah engkau menyimpan kemarahan kepadaku disebabkan hal itu.” Nabi berkata, “Tanyakanlah apa yang kira-kira tampak perlu bagimu.” Lalu dia bertanya, “Aku bertanya kepadamu dengan menyebut nama Rabbmu dan Rabb orang-orang sebelummu, apakah benar Allah mengutusmu kepada semua umat manusia?”. Beliau menjawab, “Allahumma, hal itu memang benar.” Lalu dia berkata, “Aku meminta kepadamu demi Allah, benarkah Allah yang memerintahkanmu supaya kami menunaikan sholat lima waktu dalam sehari semalam?”. Nabi menjawab,“Allahumma, hal itu memang benar.” Lalu dia berkata, “Aku meminta kepadamu demi Allah, benarkah Allah memerintahkanmu agar kami berpuasa pada bulan -Ramadhan- ini dalam setiap tahunnya?”. Nabi menjawab, “Allahumma, hal itu memang benar.” Lalu dia berkata, “Aku meminta kepadamu demi Allah, benarkah Allah memerintahkanmu untuk memungut sedekah/zakat ini dari kalangan orang kaya di antara kami lalu kamu bagikan kepada orang miskin di antara kami?”. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammenjawab, “Allahumma, benar apa yang kamu ucapkan.” Lalulelaki itu berkata, “Aku telah beriman kepada semua ajaran yang kamu bawa. Dan aku adalah utusan dari kaumku yang ada di belakangku. Namaku Dhimam bin Tsa’labah, salah seorang kerabat Bani Sa’d bin Bakr.” (HR. Bukhari [63] dan Muslim [12], lihat Fath al-Bari [1/182-183] dan Syarh Muslim [2/25-26])
Nabi dan Rasul Terakhir
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Muhammad itu bukanlah bapak dari salah seorang lelaki di antara kalian, akan tetapi dia adalah seorang utusan Allah dan penutup nabi-nabi.” (QS. al-Ahzab: 40). Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ayat ini merupakan dalil yang tegas yang menunjukkan bahwa tidak ada lagi nabi sesudah beliau. Apabila tidak ada lagi nabi sesudahnya, maka itu artinya juga tidak ada lagi rasul sesudahnya, tentu lebih tidak ada lagi. Karena kedudukan kerasulan itu lebih khusus/istimewa daripada kedudukan kenabian, setiap rasul pasti nabi dan tidak sebaliknya…” (Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [6/261]).
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallambersabda, “Perumpamaan diriku dengan para nabi seperti perumpamaan seorang lelaki yang membangun sebuah rumah lalu dia berusaha menyempurnakan dan melengkapinya kecuali tersisa satu tempat yang belum terisi batu-bata. Maka orang-orang pun mulai memasukinya dan terkagum-kagum terhadapnya, namun mereka berkata, ‘Seandainya satu tempat batu-bata ini terisi sungguh sempurna!’.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akulah yang menempati tempat batu-bata itu, aku datang lalu menutup nabi-nabi.” (HR. Bukhari [3534] dan Muslim [2287], ini lafal Muslim). al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Di dalam hadits ini terkandung pemberian perumpamaan dalam rangka memudahkan pemahaman dan juga menunjukkan keutamaan diri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dibandingkan seluruh nabi yang ada, dan ini menunjukkan bahwa dengan diutusnya beliau Allah telah menutup para rasul dan menyempurnakan syari’at-syari’at agama.” (Fath al-Bari[6/631], lihat juga penjelasan serupa oleh an-Nawawi dalam al-Minhaj [7/392])
Islam Juga Untuk Bangsa Jin
Imam Abu Ja’far ath-Thahawi rahimahullah berkata, “Beliau -Nabi Muhammad- diutus kepada segenap jin dan semua manusia, dengan membawa kebenaran dan petunjuk, dengan membawa sinar dan cahaya.” (lihat Syarh al-’Aqidah ath-Thahawiyah, hal. 166). Diantara dalil yang menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus kepada bangsa jin adalah firman Allah ta’ala yang menceritakan ucapan sebagian dari mereka (yang artinya), “Wahai kaum kami, penuhilah seruan seorang da’i yang mengajak kepada Allah itu (yaitu Nabi Muhammad).” (QS. al-Ahqaf: 31) (lihat Syarh al-’Aqidah ath-Thahawiyah, hal. 166 dan Taisir al-Karim ar-Rahman, hal. 783).
Rukun Islam
Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan, “Islam dibangun di atas lima perkara: kewajiban untuk mentauhidkan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan haji.” (HR. Bukhari [8] dan Muslim [16], ini lafal Muslim). Dalam jalur riwayat lain -di dalam Shahih Muslim- masih dari Ibnu Umar juga disebutkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara: kewajiban beribadah kepada Allah -semata- dan mengingkari segala sesembahan selain-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, haji ke baitullah, dan puasa Ramadhan.” (lihat Syarh Muslim[2/32])
Artikel : www.all-about-islam.tumbrl.com
ღ Lembut HatiMu Anggun PribadiriMU ღ Mutiara Muslimah Sholehah
☆╮ღ•♥ ♥ Pesanan buat Istriku ♥ ♥•ღ╰☆╮
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
♥Bismillaahirrahmanirrahim ♥
Istriku..
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa peduli?
Kerana itu kau tak mengenalku dan memang tak perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah, tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu, kerananya kau tak mendatangkan persamaan.
*♥*☀* ♥*
Istriku,
Jangan pernah biarkan aku menatapmu penuh, kerana akan membuatku mengingatimu.
Bererti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh lumpur.
Kerana sesungguhnya dirimu terlalu suci.
*♥*☀* ♥*
Istriku,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berhujung.
Ada ingin tapi tiada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, meski hujung penutupmu
pun tak berani ku sentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku kerana sucimu kau pertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli..
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.
*♥*☀* ♥*
aIstrikuAssalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
♥Bismillaahirrahmanirrahim
Istriku..
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa peduli?
Kerana itu kau tak mengenalku dan memang tak perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga terindah sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah, tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu, kerananya kau tak mendatangkan persamaan.
*♥*☀* ♥*
Istriku,
Jangan pernah biarkan aku menatapmu penuh, kerana akan membuatku mengingatimu.
Bererti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh lumpur.
Kerana sesungguhnya dirimu terlalu suci.
*♥*☀* ♥*
Istriku,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berhujung.
Ada ingin tapi tiada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, meski hujung penutupmu
pun tak berani ku sentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku kerana sucimu kau pertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli..
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.
*♥*☀* ♥*
Jangan pernah kau tatapku penuh
Bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi kerana aku seorang yang masih kotor.
Aku bisa memakai topeng keindahan pada wajah burukku, mengenakan pakaian sutera emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor dari lumpur.
Kau memang suci, tapi mungkin kau termanipulasi.
Kerana kau hanya manusia-hanya wanita.
*♥*☀* ♥*
Istriku,
Beri sepenuh dirimu pada dia sang lelaki suci yang dengan sepenuh hati membawamu ke hadapan Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata fikiranku, terukir dalam kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, kerana itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci.
*♥*☀* ♥*
Istriku,
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu, mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tiada sampai kau mati.
Mungkin itu bererti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu, yang kau bangun dengan segala kekhusyukan tangis do'amu.
*♥*☀* ♥*
Istriku,
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih itu,
melainkan pada jalan yang kau pilih,
seperti kisah seorang wanita sufi di masa lalu yang meminta keIslaman sebagai mahar pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta dalam setiap denyut nadi kita.
==*♥*☀* ♥*===
Maha Benar Firman Allah...
==*♥*☀* ♥*===
Bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi kerana aku seorang yang masih kotor.
Aku bisa memakai topeng keindahan pada wajah burukku, mengenakan pakaian sutera emas.
Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor dari lumpur.
Kau memang suci, tapi mungkin kau termanipulasi.
Kerana kau hanya manusia-hanya wanita.
*♥*☀* ♥*
Istriku,
Beri sepenuh dirimu pada dia sang lelaki suci yang dengan sepenuh hati membawamu ke hadapan Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata fikiranku, terukir dalam kitab suci, tak perlu dipikir lagi.
Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, kerana itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci.
*♥*☀* ♥*
Istriku,
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu, mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tiada sampai kau mati.
Mungkin itu bererti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu, yang kau bangun dengan segala kekhusyukan tangis do'amu.
*♥*☀* ♥*
Istriku,
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih itu,
melainkan pada jalan yang kau pilih,
seperti kisah seorang wanita sufi di masa lalu yang meminta keIslaman sebagai mahar pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta dalam setiap denyut nadi kita.
==*♥*☀* ♥*===
Maha Benar Firman Allah...
==*♥*☀* ♥*===
Senin, 04 Juni 2012
╰☆╮UNTUK MU KAUM HAWA ╰☆╮ Tundukanlah hatimu sebagai penghias hatimu Oleskan lah lipstik kejujuran pada bibirmu Tambahkan pahit nya madu ke dalam ucapan mu Bedakilah wajahmu dengan air wudlu Poleskan pemerah pada pipimu yang terbuat dari masa lalu Jadikan TAUBATAN NASHUHA sebagai sabun pembersih jiwa dari dosa Rawatlah rambutmu dengan perawatan yang bernama JILBAB,, agar tertepis polusi mata yang mengandung virus dosa Tertulis tanpa nama Dengan bahasa biasa saja Namun ketahuilah makna nya
╰☆╮UNTUK MU KAUM HAWA ╰☆╮
Tundukanlah hatimu sebagai penghias hatimu
Oleskan lah lipstik kejujuran pada bibirmu
Tambahkan pahit nya madu ke dalam ucapan mu
Bedakilah wajahmu dengan air wudlu
Poleskan pemerah pada pipimu yang terbuat dari masa lalu
Jadikan TAUBATAN NASHUHA sebagai sabun pembersih jiwa dari dosa
Rawatlah rambutmu dengan perawatan yang bernama JILBAB,,
agar tertepis polusi mata yang mengandung virus dosa
Tertulis tanpa nama
Dengan bahasa biasa saja
Namun ketahuilah makna nya
Tundukanlah hatimu sebagai penghias hatimu
Oleskan lah lipstik kejujuran pada bibirmu
Tambahkan pahit nya madu ke dalam ucapan mu
Bedakilah wajahmu dengan air wudlu
Poleskan pemerah pada pipimu yang terbuat dari masa lalu
Jadikan TAUBATAN NASHUHA sebagai sabun pembersih jiwa dari dosa
Rawatlah rambutmu dengan perawatan yang bernama JILBAB,,
agar tertepis polusi mata yang mengandung virus dosa
Tertulis tanpa nama
Dengan bahasa biasa saja
Namun ketahuilah makna nya
Tundukanlah hatimu sebagai penghias hatimu
Oleskan lah lipstik kejujuran pada bibirmu
Tambahkan pahit nya madu ke dalam ucapan mu
Bedakilah wajahmu dengan air wudlu
Poleskan pemerah pada pipimu yang terbuat dari masa lalu
Jadikan TAUBATAN NASHUHA sebagai sabun pembersih jiwa dari dosa
Rawatlah rambutmu dengan perawatan yang bernama JILBAB,,
agar tertepis polusi mata yang mengandung virus dosa
Tertulis @Riensz-Hearts
Dengan bahasa biasa saja
Namun ketahuilah makna nya
yang menyentuh kalbu buat kaum Hawa.
Tundukanlah hatimu sebagai penghias hatimu
Oleskan lah lipstik kejujuran pada bibirmu
Tambahkan pahit nya madu ke dalam ucapan mu
Bedakilah wajahmu dengan air wudlu
Poleskan pemerah pada pipimu yang terbuat dari masa lalu
Jadikan TAUBATAN NASHUHA sebagai sabun pembersih jiwa dari dosa
Rawatlah rambutmu dengan perawatan yang bernama JILBAB,,
agar tertepis polusi mata yang mengandung virus dosa
Tertulis tanpa nama
Dengan bahasa biasa saja
Namun ketahuilah makna nya
Tundukanlah hatimu sebagai penghias hatimu
Oleskan lah lipstik kejujuran pada bibirmu
Tambahkan pahit nya madu ke dalam ucapan mu
Bedakilah wajahmu dengan air wudlu
Poleskan pemerah pada pipimu yang terbuat dari masa lalu
Jadikan TAUBATAN NASHUHA sebagai sabun pembersih jiwa dari dosa
Rawatlah rambutmu dengan perawatan yang bernama JILBAB,,
agar tertepis polusi mata yang mengandung virus dosa
Tertulis tanpa nama
Dengan bahasa biasa saja
Namun ketahuilah makna nya
Tundukanlah hatimu sebagai penghias hatimu
Oleskan lah lipstik kejujuran pada bibirmu
Tambahkan pahit nya madu ke dalam ucapan mu
Bedakilah wajahmu dengan air wudlu
Poleskan pemerah pada pipimu yang terbuat dari masa lalu
Jadikan TAUBATAN NASHUHA sebagai sabun pembersih jiwa dari dosa
Rawatlah rambutmu dengan perawatan yang bernama JILBAB,,
agar tertepis polusi mata yang mengandung virus dosa
Tertulis @Riensz-Hearts
Dengan bahasa biasa saja
Namun ketahuilah makna nya
yang menyentuh kalbu buat kaum Hawa.
SANTUN DALAM PERGAULAN
Assalamu Alaikum Warahmatullahi wabarakatuh,.... Bissmillahirrahmanirrahim... ~♥ santun dalam pergaulanAssalamu Alaikum Warahmatullahi wabarakatuh,.... Bissmillahirrahmanirrahim... ~♥ santun dalam pergaulan ♥~ senyum menjadikan kian indah dan berwarna..... .....salam menjadikan hati kian sayang dan sesama..... sapa menjadikan persahabatan kian bermakna...... sopan santun menjadikan diri kita mulia,,,, maka dari itu jadikanlah.............. senyum...........salam........ sapa..........sopan dan santun sebagai perekat jalinan persaudarAan dan sesama........ wahai..... saudaraku......insya'allah di rahmatinya.... sejatinya seseorang yang memiliki kepribadian yang mempesona lebih indah dari untaian permata,............. kehadirannya selalu di nanti bak sinar mentari pagi,dan mereka sebagai oase kehidupan di padang tandus yang mampu menghilangkan dahaga,....... wahai saudaraku... milikilah pribadi menawan minimal dengan sikap ramah terhadap saudara kita mana kala berjumpa.....tunjukan wajahmu yang berseri dan sambutlah senyum yang tulus,.....ucapkan salam.... dan sapalah dengan ikhlas mana kala bersuara.... jadikanlah sopan santun sebagai penhias pergaulan kita niscaya jalinan persaudaraan semakin bermakna....... salam santunku8 senyum menjadikan kian indah dan berwarna..... .....salam menjadikan hati kian sayang dan sesama..... sapa menjadikan persahabatan kian bermakna...... sopan santun menjadikan diri kita mulia,,,, maka dari itu jadikanlah.............. senyum...........salam........ sapa..........sopan dan santun sebagai perekat jalinan persaudarAan dan sesama........ wahai..... saudaraku......insya'allah di rahmatinya.... sejatinya seseorang yang memiliki kepribadian yang mempesona lebih indah dari untaian permata,............. kehadirannya selalu di nanti bak sinar mentari pagi,dan mereka sebagai oase kehidupan di padang tandus yang mampu menghilangkan dahaga,....... wahai saudaraku... milikilah pribadi menawan minimal dengan sikap ramah terhadap saudara kita mana kala berjumpa.....tunjukan wajahmu yang berseri dan sambutlah senyum yang tulus,.....ucapkan salam.... dan sapalah dengan ikhlas mana kala bersuara.... jadikanlah sopan santun sebagai penhias pergaulan kita niscaya jalinan persaudaraan semakin bermakna....... salam santunku
(¯`*•.¸♥ Cukuplah Islam Sebagai Aturan.♥¸.•*´¯)
(¯`*•.¸♥ Cukuplah Islam Sebagai Aturan.♥¸.•*´¯)
========================== ====
♥بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم♥
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
========================== ====
Saudaraku kaum Muslimin…
Islam adalah agama sekaligus aturan Allah Subhanahu wa ta’ala satu-satunya, Dia tidak akan menerima agama di luar Islam tanpa terkecuali. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menerapkannya dalam alam kehidupan secara keseluruhan, bukan hanya untuk dipercaya. Ketika dite-rapkan itulah Islam menjadi agama pembawa rahmat, kedamaian, dan keadilan untuk seluruh isi alam semesta, bukan hanya manusia, tapi gunung-gunung, lautan, pepohonan, binatang-binatang dan seluruh isi alam semesta lainnya.
Adapun sekularisme, ia adalah produk buatan manusia yang bodoh lagi kafir. Mereka mengajak kaum Muslimin kepada kehidupan duniawi tanpa campur tangan agama, ini berarti semua yang berhubungan dengan duniawi harus berdasarkan sekularisme semata, sedangkan agama hanya diperkenankan untuk mengatur tata cara peribadatan saja. Mereka berupaya memaksakan untuk men-dominasi kehidupan ini dengan aturan-nya melalui berbagai cara, agar kaum muslimin terpengaruh olehnya, dan terbukti, banyak kaum muslimin yang tertipu oleh angan-angan kosong mereka.
Saudaraku… sebagai kaum Muslimin tentu kita harus memilih aturan Islam dalam semua sisi ke-hidupan ini. selain tidak ada alasan sama sekali bagi kita untuk memilih aturan sekularisme, juga terdapat alasan-alasan kuat untuk hanya memilih Islam sebagai aturan hidup, di antaranya adalah:
1. Karena Islam Telah Sempurna dan Universal Aturannya
Islam adalah agama yang telah sempurna lagi menyeluruh. Sempurna petunjuknya, dan sempurna aturan-aturannya. Kesempurnaan Islam ini bertolak dari kesempurnaan Allah Subhanahu wa ta’ala, sempurna pengetahuan-Nya dan sempurna aturan-Nya.
Ia merangkum urusan akidah, syari’at, akhlak, negara, dan lain-sebagainya. Islam juga mengatur hubungan manusia dengan Kholiq-nya dan mengatur manusia dengan lingkungan sosial. Yang pasti, bahwa Islam merangkum urusan kehidupan manusia semuanya, untuk semua masalah dan pada semua kondisi di setiap tempat dan zaman. Tak ada sesuatu yang masuk dalam kehidupan ini kecuali Islam telah mengatur dan menjelaskannya dengan baik, bijak-sana, adil, dan pasti kebenarannya.
Jika seseorang membaca al-Qur’an, maka akan ia dapati bahwa Islam telah menjelaskan pokok-pokok agama dan cabang-cabangnya. Islam telah menjelaskan perkara tauhid yang menjadi inti dari agama Islam ini, juga menjelaskan perkara yang berkaitan erat dengan kehidupan bermasyarakat, seperti adab bermajlis, adab meminta izin, adab berpa-kaian, dan adab-adab yang lainnya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Kami turunkan kepadamu al-kitab (al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS. an-Nahl [16]: 89).
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa ta’ala tegaskan lagi dengan firman-Nya:
“…Pada hari ini telah Kusempur-nakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagi kalian…” (QS. al-Maidah [5]: 3).
Hanya melalui Islamlah Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan aturan-aturan-Nya. Oleh karena itu ketika hukum-hukum Allah Subhanahu wa ta’ala telah sempurna dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, maka penyerahan diri kepada-Nya pun harus mencakup seluruh kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi (perorangan) maupun kehidupan bermasyarakat. Baik dalam peribadatan, akhlak, politik, ekonomi, maupun dalam semua sisi kehidupan lainnya.
Oleh karena itu, jika mengingin-kan kebahagiaan dan keserasian hidup di dunia dan di akhirat, maka kita harus menerapkan Islam secara keseluruhan. Menerapkannya dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, dan tak terkecuali dalam kehidupan bernegara.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhannya..”. (QS. al-Baqoroh [2]: 208).
2. Karena Sekularisme Aturannya Cacat Lagi Kufur
Setelah runtuhnya Khilafah Islamiyah terakhir, kaum sekuler musuh-musuh Islam menguasai negeri Islam, dan mereka mengetahui dengan pasti bahwa kekuatan kaum Muslimin terletak pada hubungan mereka dengan agama mereka, karena di dalamnya terkumpul hukum-hukum yang tertata dan teratur.
Padahal Sekularisme ini me-rupakan kumpulan kecacatan dan kekufuran, Cacat dan kufur pema-hamannya juga cacat dan kufur aturan perundang-undangannya. Ia adalah perusak agama, undang-undang negara, politik, keadilan, akhlak, ekonomi, sosial, budaya dan perusak semua tatanan kehidupan yang telah tertata. Hal ini karena Ia lahir dari hawa nafsu dan akal yang bodoh dari seorang manusia, yang penuh dengan kelemahan, keter-batasan, ketergesa-gesaan, dan penuh dengan kedzoliman.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilah dan Allah membiar-kannya tersesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan mele-takkan tutupan atas penglihatannya?” (QS. al-Jatsiyah [45]: 23).
3. Karena Kehidupan Ini Hanya Butuh Islam
Kehidupan ini bagi seorang Muslim, jelas tidak membutuhkan aturan selain aturan Islam, apalagi aturan sekularisme buatan hawa nafsu dan akal yang rusak. Bagi para penganut agama selain Islam, mungkin saja membutuhkan seku-larisme, karena agama mereka bukanlah agama yang sempurna dan universal, tapi agama yang sempit lagi terkumpul kesalahan, kelemahan dan keterbatasan di dalamnya. Bahkan sekularisme lahir memang karena agama yang mereka anut tidak bisa memberikan solusi prob-lematika hidup di era modern ini.
Benarlah apa yang difirmankan Allah Subhanahu wa ta’ala:
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?” (QS. al-Maidah [5]: 50).
Berbeda halnya dengan Islam yang telah terkumpul di dalamnya semua yang dibutuhkan oleh alam semesta beserta isinya termasuk manusia. Aturannya akan senantiasa selaras dengan kebutuhan manusia, karena Allah Subhanahu wa ta’ala Dzat yang mencip-takan manusia dan menurunkan Islam, mengetahui dengan pasti apa yang terbaik bagi ciptaan-Nya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Boleh jadi kalian membenci sesuatu, sementara ia amat baik bagi kalian; boleh jadi pula kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah menge-tahui, sedangkan kalian tidak mengetahui”. (al-Baqoroh [2]: 216).
Sekularisme akan terus berusaha masuk dalam kehidupan ini dengan membawa argumen atau syubhat yang dapat meragukan kaum Muslimin terhadap Islam yang mulia ini. Oleh karena itu berpegang teguh-lah kepada tali agama Allah Subhanahu wa ta’ala yang murni yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah serta pahamilah keduanya dengan pemahaman Salafussolih, niscaya argumen dan syubhat-syubhat ter-sebut akan mudah untuk dipatahkan, hingga Islam berkuasa dan jaya di alam dunia ini.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datang-kan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.” (QS. al-Furqon [25]: 33).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Urusan (agama) ini benar-benar akan meliputi semua tempat yang diliputi oleh malam dan siang, sehingga tidak ada satu rumah pun, baik yang terbuat dari bulu unta, batu, ataupun tanah, melainkan akan dimasuki oleh agama ini (Islam)…”
Wallahu a’lam bish showab...
Semoga Bermanfaat.
========================== ====
Jazzakumullahu Khairan wa Barakallahu Fiikum
SaLaM SiLatuRahmi & UkhuWaH karena allah swt.
==========================
♥بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم♥
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
==========================
Saudaraku kaum Muslimin…
Islam adalah agama sekaligus aturan Allah Subhanahu wa ta’ala satu-satunya, Dia tidak akan menerima agama di luar Islam tanpa terkecuali. Dan Allah Subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menerapkannya dalam alam kehidupan secara keseluruhan, bukan hanya untuk dipercaya. Ketika dite-rapkan itulah Islam menjadi agama pembawa rahmat, kedamaian, dan keadilan untuk seluruh isi alam semesta, bukan hanya manusia, tapi gunung-gunung, lautan, pepohonan, binatang-binatang dan seluruh isi alam semesta lainnya.
Adapun sekularisme, ia adalah produk buatan manusia yang bodoh lagi kafir. Mereka mengajak kaum Muslimin kepada kehidupan duniawi tanpa campur tangan agama, ini berarti semua yang berhubungan dengan duniawi harus berdasarkan sekularisme semata, sedangkan agama hanya diperkenankan untuk mengatur tata cara peribadatan saja. Mereka berupaya memaksakan untuk men-dominasi kehidupan ini dengan aturan-nya melalui berbagai cara, agar kaum muslimin terpengaruh olehnya, dan terbukti, banyak kaum muslimin yang tertipu oleh angan-angan kosong mereka.
Saudaraku… sebagai kaum Muslimin tentu kita harus memilih aturan Islam dalam semua sisi ke-hidupan ini. selain tidak ada alasan sama sekali bagi kita untuk memilih aturan sekularisme, juga terdapat alasan-alasan kuat untuk hanya memilih Islam sebagai aturan hidup, di antaranya adalah:
1. Karena Islam Telah Sempurna dan Universal Aturannya
Islam adalah agama yang telah sempurna lagi menyeluruh. Sempurna petunjuknya, dan sempurna aturan-aturannya. Kesempurnaan Islam ini bertolak dari kesempurnaan Allah Subhanahu wa ta’ala, sempurna pengetahuan-Nya dan sempurna aturan-Nya.
Ia merangkum urusan akidah, syari’at, akhlak, negara, dan lain-sebagainya. Islam juga mengatur hubungan manusia dengan Kholiq-nya dan mengatur manusia dengan lingkungan sosial. Yang pasti, bahwa Islam merangkum urusan kehidupan manusia semuanya, untuk semua masalah dan pada semua kondisi di setiap tempat dan zaman. Tak ada sesuatu yang masuk dalam kehidupan ini kecuali Islam telah mengatur dan menjelaskannya dengan baik, bijak-sana, adil, dan pasti kebenarannya.
Jika seseorang membaca al-Qur’an, maka akan ia dapati bahwa Islam telah menjelaskan pokok-pokok agama dan cabang-cabangnya. Islam telah menjelaskan perkara tauhid yang menjadi inti dari agama Islam ini, juga menjelaskan perkara yang berkaitan erat dengan kehidupan bermasyarakat, seperti adab bermajlis, adab meminta izin, adab berpa-kaian, dan adab-adab yang lainnya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Kami turunkan kepadamu al-kitab (al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu.” (QS. an-Nahl [16]: 89).
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa ta’ala tegaskan lagi dengan firman-Nya:
“…Pada hari ini telah Kusempur-nakan untuk kalian agama kalian, dan telah Kucukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagi kalian…” (QS. al-Maidah [5]: 3).
Hanya melalui Islamlah Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan aturan-aturan-Nya. Oleh karena itu ketika hukum-hukum Allah Subhanahu wa ta’ala telah sempurna dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, maka penyerahan diri kepada-Nya pun harus mencakup seluruh kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi (perorangan) maupun kehidupan bermasyarakat. Baik dalam peribadatan, akhlak, politik, ekonomi, maupun dalam semua sisi kehidupan lainnya.
Oleh karena itu, jika mengingin-kan kebahagiaan dan keserasian hidup di dunia dan di akhirat, maka kita harus menerapkan Islam secara keseluruhan. Menerapkannya dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, dan tak terkecuali dalam kehidupan bernegara.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhannya..”. (QS. al-Baqoroh [2]: 208).
2. Karena Sekularisme Aturannya Cacat Lagi Kufur
Setelah runtuhnya Khilafah Islamiyah terakhir, kaum sekuler musuh-musuh Islam menguasai negeri Islam, dan mereka mengetahui dengan pasti bahwa kekuatan kaum Muslimin terletak pada hubungan mereka dengan agama mereka, karena di dalamnya terkumpul hukum-hukum yang tertata dan teratur.
Padahal Sekularisme ini me-rupakan kumpulan kecacatan dan kekufuran, Cacat dan kufur pema-hamannya juga cacat dan kufur aturan perundang-undangannya. Ia adalah perusak agama, undang-undang negara, politik, keadilan, akhlak, ekonomi, sosial, budaya dan perusak semua tatanan kehidupan yang telah tertata. Hal ini karena Ia lahir dari hawa nafsu dan akal yang bodoh dari seorang manusia, yang penuh dengan kelemahan, keter-batasan, ketergesa-gesaan, dan penuh dengan kedzoliman.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilah dan Allah membiar-kannya tersesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan mele-takkan tutupan atas penglihatannya?” (QS. al-Jatsiyah [45]: 23).
3. Karena Kehidupan Ini Hanya Butuh Islam
Kehidupan ini bagi seorang Muslim, jelas tidak membutuhkan aturan selain aturan Islam, apalagi aturan sekularisme buatan hawa nafsu dan akal yang rusak. Bagi para penganut agama selain Islam, mungkin saja membutuhkan seku-larisme, karena agama mereka bukanlah agama yang sempurna dan universal, tapi agama yang sempit lagi terkumpul kesalahan, kelemahan dan keterbatasan di dalamnya. Bahkan sekularisme lahir memang karena agama yang mereka anut tidak bisa memberikan solusi prob-lematika hidup di era modern ini.
Benarlah apa yang difirmankan Allah Subhanahu wa ta’ala:
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?” (QS. al-Maidah [5]: 50).
Berbeda halnya dengan Islam yang telah terkumpul di dalamnya semua yang dibutuhkan oleh alam semesta beserta isinya termasuk manusia. Aturannya akan senantiasa selaras dengan kebutuhan manusia, karena Allah Subhanahu wa ta’ala Dzat yang mencip-takan manusia dan menurunkan Islam, mengetahui dengan pasti apa yang terbaik bagi ciptaan-Nya.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Boleh jadi kalian membenci sesuatu, sementara ia amat baik bagi kalian; boleh jadi pula kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah menge-tahui, sedangkan kalian tidak mengetahui”. (al-Baqoroh [2]: 216).
Sekularisme akan terus berusaha masuk dalam kehidupan ini dengan membawa argumen atau syubhat yang dapat meragukan kaum Muslimin terhadap Islam yang mulia ini. Oleh karena itu berpegang teguh-lah kepada tali agama Allah Subhanahu wa ta’ala yang murni yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah serta pahamilah keduanya dengan pemahaman Salafussolih, niscaya argumen dan syubhat-syubhat ter-sebut akan mudah untuk dipatahkan, hingga Islam berkuasa dan jaya di alam dunia ini.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datang-kan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.” (QS. al-Furqon [25]: 33).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Urusan (agama) ini benar-benar akan meliputi semua tempat yang diliputi oleh malam dan siang, sehingga tidak ada satu rumah pun, baik yang terbuat dari bulu unta, batu, ataupun tanah, melainkan akan dimasuki oleh agama ini (Islam)…”
Wallahu a’lam bish showab...
Semoga Bermanfaat.
==========================
Jazzakumullahu Khairan wa Barakallahu Fiikum
SaLaM SiLatuRahmi & UkhuWaH karena allah swt.
Senin, 28 Mei 2012
•♫♥ APA KABAR, SUAMIKU SAYANG......PAPAH YULI HARTONO ♥♫•
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Assalamu'allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh •♫♥ Apa Kabar, Jodohku ♥♫• Apa kabar jodohku? Apakah kau juga sedang terjaga malam ini? Apakah kau juga sedang memanjatkan doa kepada Ilahi di sepertiga malam ini? Dan apakah mulut dan hatimu terus menerus berzikir disaat ini? Begitu sangat aku merindukanmu, wahai jodohku.... Berharap kau segera datang menjemputku. Tapi mungkin saat ini belum saatnya yang tepat untuk kita bertemu. Walau aku sungguh mau, Walau aku sungguh ingin, Namun takdir kehidupan mengharuskan kita untuk berjalan lebih lama dan masih banyak kewajiban yang harus kita emban dan kita lakukan. •♫♥•♫♥ Apa kabar jodohku Apakah kebaikan sedang melingkupi hatimu saat ini? Apakah kedamaian bersama Allah sang maha pengasih telah mengisi hari- harimu hingga kini? Bagaimana dengan Quranmu?. Sudahkah kau berakrab dengannya hari ini? Ceritakanlah kepadaku.. Aku berharap bisa mendengarnya. .. •♫♥•♫♥ Apa kabar jodohku? Sehatkah kau saat ini? Lalu episode apa yang sedang kau jalani sekarang? Jujur, rasanya lelah aku menunggumu. Sampai- sampai aku berharap, Ketika mata ini terbuka, kau telah berada duduk disebelahku, Kau tersenyum dan membangunkan aku. Bersama kita bertafakur serta bersujud kepadanya. •♫♥•♫♥ Apa kabar jodohku? Berat hati ini menantikanmu, gelisah pula hati ini memikirkanmu. Jika saja sekarang kita telah halal dalam ikatan suci, Aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang. Maka doakanlah... Agar aku sabar menunggu, agar kau pun juga bersabar menunggu. Tenanglah.... Aku disini masih bersabar menanti mu, maka kaupun seharusnya begitu. •♫♥•♫♥ Jodohku... Bilakah kita akan bertemu? Pasti kita akan bertemu. Namun sekarang, bahagiakanlah dahulu orang tua dan orang- orang yang menyanyangimu. Namun sekarang, penuhilah dahulu segala kewajibanmu. Dan perbaikilah kekuranganmu. Maha suci Allah yang pasti akan memberikan kita kebahagiaan Disaat dan waktu yang tepat •♫♥•♫♥ Jodohku.... Aku yakin, bila laki- laki yang baik adalah untuk wanita yang baik dan wanita yang baik adalah untuk laki- laki yang baik. Maka bisakah kau bantu aku dengan doamu, agar aku mampu membaikkan dan memperbaiki diriku? Dan, sudahkah kau sendiri berdoa dan berusaha agar hidup dan dirimu terasa lebih baik? Semoga kelak saat kita bertemu, aku dapat menjadi hadiah untukmu. Seorang istri yang senantiasa menyenangkanmu. Semoga di akhir penantian kita nanti, Kebahagiaan dan kedewasaan batin dari sebuah pribadi, sudah kita miliki. •♫♥•♫♥ Jodohku... Semoga kau tak selalu memenuhi hari dan hatimu hanya dengan aku. Semoga tetaplah Allah yang menjadi raja di kalbumu. Dan doakanlah agar akupun berlaku yang sama. Agar pertemuan kita nanti benar-benar berada dalam ridhoNya. •♫♥•♫♥ Jodohku... Jangan risau dengan lamanya waktu, karena aku insyaAllah adalah sebuah kepastian untukmu. Bukankah kau juga yakin bahwa Allah menciptakan makhluknya berpasang- pasangan?. Maka jangan risau dengan lamanya menunggu. Jangan pula kau belokkan arah hidupmu pada keputusasaan. Yakinlah, semua hanya masalah waktu. Waktu yang pasti akan ada ujungnya. Dan karena Allah tidaklah sedang mendholimi hambanya. Maha suci Allah yang pasti akan memberikan kita kebahagiaan disaat dan waktu yang tepat. Wallahu A ' Laam Bisshawab Hamba Allah♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥: (´'`v´'`) `•.¸.•´ Semoga tulisan singkat ini dapat memberikan manfaat... .¸.•´¸.•*¨) (¸.•´ (¸.•´ ♥Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥ SALAM UHIBBUKUM FILLAH ♥ Jazakumullahu Khayran Wa Barakallahu Fiikum •*¨*•.¸ﷲ¸.•*¨*•♫♥*ღ☆ღ* •*¸.¤* ﷲ¨ ﷲ*ღ.¸*• *ღ☆ღ |